Martapura,– PeloporNew Kalimantan -Sultan Adam Al Watsiq Billah, sosok legendaris dalam sejarah Kesultanan Banjar, lahir pada tahun 1785 dan dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga sangat dihormati oleh rakyatnya. Putra dari Sultan Sulaiman Saidullah, Sultan Adam memegang peranan penting dalam menjaga budaya dan nilai-nilai keagamaan di wilayahnya.(19/5/2025)
Pendidikan Sultan Adam sangat dipengaruhi oleh Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, atau Datu Kalampayan Martapura, kakek yang juga merupakan tokoh spiritual terkemuka. Hubungan dekat antara mereka diperkuat oleh Ratu Aminah, sepupu Sultan Adam yang merupakan istri Datu Kalampayan. Meskipun Datu Kalampayan telah tiada, semangat belajar serta tradisi keagamaan tetap dilanjutkan oleh Sultan Adam dengan bimbingan Mufti Jamaluddin, putra Datu Kalampayan.
Dalam menghadapi tantangan penjajahan Belanda, Sultan Adam menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dengan mengeluarkan Undang-Undang Sultan Adam pada tahun 1835. Undang-undang ini, yang terdiri dari 38 pasal, mengatur berbagai aspek pemerintahan, kemasyarakatan, pertanian, dan masalah keagamaan, serta menjadi langkah strategis untuk melindungi tanah air dari pengaruh asing.

Sultan Adam, yang dikenal sebagai raja terakhir Kerajaan Banjar, memerintah selama 32 tahun dari 1825 hingga 1857. Jejaknya yang kuat masih terasa hingga kini, mencerminkan hubungan erat antara warisan budaya dan sejarah bangsa. Makam Sultan Adam terletak di Jalan Sultan Adam, Kelurahan Jawa, Kecamatan Martapura, dan menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi masyarakat setiap harinya.
Dengan dedikasi terhadap agama dan budaya, Sultan Adam tidak hanya dikenang sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pelindung nilai-nilai luhur yang membentuk identitas masyarakat Banjar. Momen-momen penting dalam hidupnya, terutama semangat juang dan komitmen untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan religius, terus menginspirasi generasi setelahnya.
Sultan Adam wafat pada 8 November 1857, meninggalkan warisan yang akan dikenang selamanya. Mari kita terus lestarikan sejarah dan nilai-nilai yang beliau perjuangkan untuk generasi mendatang.(Team)