BATULICIN, PeloporNews Kalimantan– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, meskipun saat ini wilayah tersebut masih berada dalam fase musim kemarau.
Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Kepala BPBD, Sulhadi, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Christina Dewi Untari, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober 2025. Meskipun demikian, curah hujan ringan hingga sedang tetap berpotensi turun di beberapa daerah, yang dapat menyebabkan terjadinya banjir serta tanah longsor.
“Musim kemarau tahun ini terpantau dalam kondisi normal, tetapi tetap disertai hujan dengan intensitas yang bervariasi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap kemungkinan munculnya bencana hidrometeorologi,” ujar Christina dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis (11/9/2025).
Christina juga menambahkan bahwa bulan Oktober akan menjadi masa transisi dari musim kemarau menuju musim penghujan. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya antisipasi dini agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
“Waspada terhadap bencana hidrometeorologi sangatlah krusial. Fenomena ini dipicu oleh interaksi antara faktor cuaca dan iklim, yang melibatkan unsur hidrologi dan meteorologi,” tegasnya.
BPBD Tanah Bumbu terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor. Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan sejak dini sangat penting untuk meminimalisir risiko bencana serta melindungi keselamatan warga.
Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat lebih proaktif dalam menghadapi kemungkinan ancaman bencana, sehingga keselamatan dan ketahanan komunitas dapat terjaga dengan baik. Mari bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan demi masa depan yang lebih aman.”(Nata)