Tanah Bumbu—PeloporNews Kalimantan -Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri, Politeknik Batulicin menggelar Loka Karya Sinkronisasi Kurikulum Program Studi pada Senin (11/8/2025) di Aula kampus. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perusahaan, termasuk PT Thriveni Indo Mining, PT Batulicin Nusantara Maritim, dan PT Putra Perkasa Abadi, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tanah Bumbu.
Direktur Politeknik Batulicin, Drs. H.M. Idjra’i, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Loka karya ini menjadi momentum evaluasi dampak kurikulum terhadap kualitas lulusan dan memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri,” ujarnya.
Wakil Direktur I, Ribut Giyono, S.Pd., M.M., menambahkan bahwa kurikulum Tahun 2026 harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini. “Pendekatan Project-Based Learning akan menjadi fokus utama kami, untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan inovatif,” tegasnya.
Mitra industri juga memberikan masukan penting terkait kompetensi yang diperlukan oleh lulusan. PT Thriveni Indo Mining mendorong program magang selama tiga semester, sementara PT Batulicin Nusantara Maritim menekankan nilai pengalaman praktik di lapangan. PT Putra Perkasa Abadi menyatakan komitmennya untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dengan institusi pendidikan.
Disnakertrans Tanah Bumbu memberikan dukungan penuh, mendorong terbentuknya forum evaluasi berkelanjutan antara dunia pendidikan dan industri. Dukungan ini diharapkan dapat memastikan kurikulum selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan mendukung pengembangan potensi lokal.
Dalam dialog terbuka, para ketua program studi dan dosen menyampaikan rencana penyelarasan kurikulum berdasarkan masukan dari industri, termasuk penambahan materi, penguatan etika profesi, dan peningkatan pengalaman praktik mahasiswa.
Loka karya ini diharapkan menjadi pijakan strategis dalam penyusunan draft kurikulum dan pembentukan tim penghubung antara kampus dan industri. Dengan demikian, diharapkan terjalin kolaborasi berkelanjutan yang berdampak nyata bagi peningkatan kualitas lulusan.”(Nata/Fan)