Home / Tanah Bumbu

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:05 WIB

Mengenal Ulama Besar Datu Arsyad Lamak (Qubah Pagatan), Ulama Kharismatik Zuriat Datuk Kalampayan

TANAH BUMBU, peloporNews Kalimantan -29 Juni 2025 – Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki banyak ulama kharismatik yang sangat dikenal di penjuru dunia.

Salah satunya Mufti Muhammad Arsyad bin Mufti Muhammad As’ad yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Mufti Arsyad Lamak atau Datu Lamak yang makamnya terletak di Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimatan Selatan.

– Mengenal Datu Arsyad Lamak ?

Datu Arsyad Lamak adalah seorang ulama besar dan Buyut dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan dari garis keturunan yang bernama Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari.

Dari silsilah, Datu Arsyad Lamak lahir di Martapura anak dari Mufti Muhammad As’ad Binti Syarifah yang kawin dengan Usman.

Mufti Muhammad As’ad Kawin dengan Hamidah orang Balimau kandangan melahirkan 12 orang anak, diantara nya H.Abu Thalhah, (Kubah Tenggarong ) H.Abu Hamid ,H.Ahmad ,H.Muhammad Arsyad Lamak, dan H Sa’duddin, dimana ke 5 ulama ini adalah buyut Syekh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat ,tarikat hakikat dan makrifat

Datu Arsyad Lamak belajar di Tanah suci Mekkah Al-Mukarramah beberapa tahun lamanya, di antara guru-gurunya adalah Asy-Syekh Ahmad ad-Dimyiati (Mufti Syafi’iyyah), Asy-Syekh Yusuf, dan Asy-Syekh Ar-Rahbini.

Ketika beliau tiba dari menuntut ilmu di kota sumbernya. Datu Arsyad Lamak kemudian diangkat oleh Sultan Banjar menjadi Mufti di Kerajaan Banjar.

Selain sebagai Mufti ulama Datu Arsyad Lamak juga dikenal sebagai seorang pahlawan dan seorang ulama yang berani menegakkan yang hak dan memberantas yang batil.

Beliau selalu menegakkan dan menjalankan faham Ahlus Sunah wal Jamaah dan menegakkan prinsip ‘menyerukan untuk berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran’.

Di samping jabatannya sebagai mufti di Kerajaan Banjar, Datu Arsyad Lamak juga mengajar di dalam bidang berbagai ilmu agama seperti Ilmu Tauhid,ilmu Tasawuf,ilmu Fikih ,ilmu Mantiq.Ilmu balogah,Ilmu faraid,Nahu dan ilmu Saraf. Tajwid Di antara muridnya adalah Sultan Adam Al-Watsiq Billah dan keturunan Sultan

Baca Juga :  Komisi I DPRD Tanah Bumbu Dorong Percepatan Pilkades dan Penyelesaian Konflik Desa Gusunge

– Istri dan anak dari Datu Arsyad Lamak

Datu Arsyad Lamak pernah menikah dengan beberapa orang perempuan, yaitu Tilamah di Muara Sungai Pamintangan, namun tak mendapatkan keturunan.

Kemudian beliau menikah lagi di Sungai Karias dengan seorang perempuan cantik dan Sholihah yang bernama Tuan Inur (saudara Anang Ja’far ayahnya H Muhammad Thayyib, Lok Bangkal, seorang berilmu lagi mulia), juga tidak memperoleh keturunan.Kemudian beliau menikah lagi di Balimau, kandangan dengan Tuan Rahimah, juga tidak memperoleh keturunan.

Kemudian beliau menikah di Martapura dengan perempuan yang Sholihah yaitu Ummu Salamah binti Mufti H Ahmad. Dari istri putri seorang ulama besar inilah beliau mendapat tujuh orang anak. Yakni tiga orang putra dan empat orang putri.

Anak Datu Arsyad Lamak di antaranya Haji Utsman (seorang yang berilmu lagi mulia), Hafsah, Khadijah, Sa’idah, KH Muhammad Hasyiem, Shafura (istri Datu Landak), dan H Abdul Muthalib.-

Kemudian Haji Usman bin Arsyad lamak beranak dua orang yaitu Haji Muhammad Ali Khatib, dan Rahmah.
Haji Ali Khatib bin Usman Beristri Gusti Bulan Beranak tujuh orang yaitu :

1.Mustika 2. Bajuri 3. Maskanah 4. Maswiyah 5. Maskur 6. Abdul Karim 7. Lukman

Adapun Rahmah bersuami Haji Abdurahman Sidik beranak dua orang laki -laki meninggal keduanya

Datu Arsyad Lamak memiliki sifat-sifat kemuliaan, seperti pemurah, pengasih, lemah lembut, sabar dan seorang ulama yang wara’, sehingga beliau selalu dikasihi oleh saudara-saudaranya, terutama adiknya yang bernama Haji Sa’duddin, Kubah Taniran, Kandangan.

Beliau juga dikenal dengan sifat kasih sayang terhadap sesamanya, lemah lembut dalam berbicara, pemurah, adil terhadap yang benar dan keras terhadap orang yang berbuat salah.

Baca Juga :  Pit Direktur Utama PDAM PT.AM Bersujud Tanah Bumbu Aktif Hadiri Pengajian di Majelis An-Nuriah

Wal hasil dengan sifat yang dimiliki Datu Arsyad Lamak tersebut, sehingga beliau dikasihi semua lapisan masyarakat dan para pejabat.

– Wafatnya Datu Arsyad Lamak ?

Pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin sultan Adam, yang memerintah sekira tahun 1857-1859 Masehi atau sekira tahun 1274-1276 Hijriah, Datu Arsyad Lamak bercita-cita akan pergi ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Sebelum pergi, beliau lebih dahulu mengunjungi kakak tertuanya, yakni H Abu Thalhah, seorang yang sangat berilmu, yang ketika itu masih menetap di Pagatan.

Kunjungan Datu Arsyad Lamak kepada kakak tertuanya sebagai perwujudan sifat-sifatnya yang selalu menghormati dan memuliakan saudara tuanya dan rasa kasih sayangnya terhadap kakak dan sesamanya.

Namun, setibanya di Pagatan, Datu Arsyad Lamak mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan.

Menurut catatan H Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhammad Arsyad atau Datu Lamak, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu 23 Rabiul Awwal 1275 Hijriah.

Di masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin Sultan Adam, atau kira-kira 48 tahun setelah wafatnya Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari yang wafat pada 6 Syawal 1227 Hijriah.

Kubah Makam Datu Muhammad Arsyad (Datu Lamak) Pagatan.
Awal mulanya dibangunkan qubah oleh cucu beliau yaitu Mufti Indragiri, Riau, KH Abdur Rahman Shiddiq atau Datu Sapat, sekarang makam beliau direnovasi secara permanen oleh pemerintah daerah.

Makam beliau terlelak di bibir Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu yang tak jauh dari pusat kota.

Hingga saat ini, makam Datu Arsyad Lamak di Pagatan menjadi satu tujuan wisata religi yang selalu diziarahi oleh masyarakat dari berbagai pelosok.(Team Ipji)

Share :

Baca Juga

Tanah Bumbu

DPRD Tanah Bumbu Gelar Rapat Kerja Bahas Raperda Kerjasama Daerah

Tanah Bumbu

Ribuan Jamaah Penuhi Haul ke 22 KH.Muhammad Dachlan : Menghidupkan Semangat Dakwah yang Tak Pernah Padam

Tanah Bumbu

Pelatihan Kompetensi 2025: Langkah Strategis Pemerintah Tanah Bumbu untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Tanah Bumbu

Rapat Koordinasi KP-SPAM: Pemerintah Tanah Bumbu Fokus pada Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat

Tanah Bumbu

Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Parhan Pasi, Tokoh Muhammadiyah dan Pendiri Tanah Bumbu

Tanah Bumbu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mushola Miftahul Jannah Tanah Bumbu: Meneladani Akhlak Mulia Nabi Muhammad Saw

Tanah Bumbu

DPRD Tanah Bumbu : Generasi Muda Harus Jauhi Narkoba untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Tanah Bumbu

Mendesak Relokasi Pasar Pagatan: Suara Masyarakat dan Mahasiswa Didengar di Rapat DPRD Tanah Bumbu