Banjarmasin Kalimantan Selatan–PeloporNews Kalimantan -Nama Pangeran Wirakusuma, yang dikenal sebagai Menantu Pangeran Antasari, terus hidup dalam ingatan masyarakat Banjar. Sebagai seorang tokoh pahlawan yang berjuang melawan penjajahan Belanda, Pangeran Wirakusuma menjadi simbol keberanian dan semangat juang yang tak tergoyahkan.
Dilahirkan pada tahun 1822, Pangeran Wirakusuma berasal dari keluarga bangsawan di Kerajaan Banjar. Sejak awal, ia menunjukkan kepemimpinan yang gemilang, memimpin perlawanan terhadap kolonialisme Belanda yang berusaha menguasai wilayahnya. Momen paling bersejarah dalam perjuangannya terjadi antara tahun 1857 hingga 1862, saat ia berhasil mempertahankan Benteng Martapura dalam pertempuran yang dikenal sebagai Pertempuran Banjar.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik internal di Kesultanan Banjar, Pangeran Wirakusuma tetap mantap berjuang hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dunia pada 6 Juni 1901, di usia 79 tahun akibat serangan jantung, yang diduga dipicu oleh tekanan dari perjuangannya.
Kontribusinya dalam melindungi Kesultanan Banjar dari penjajahan Belanda tidak akan pernah terlupakan. Rakyat Banjar mengenangnya sebagai sosok yang luar biasa dan penuh inspirasi. Pangeran Wirakusuma tidak hanya dikenang sebagai pahlawan, tetapi juga sebagai simbol harapan bagi generasi mendatang dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Dengan semangat yang ditinggalkannya, Pangeran Wirakusuma akan selalu menjadi panutan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.”(sumber Naskah Cerita Turunan Raja Banjar/Hikayat Banjar)