Batulicin – peloporNews Kalimantan -Suasana hangat mewarnai siang di kawasan Simpang Empat Batulicin menuju Pelabuhan Feri, Selasa (9/12/2025), ketika Wakil Ketua I DPRD Tanah Bumbu, H. Hasanuddin,Am.SAg.MA singgah di Warung Coto Makassar Idaman. Dalam jeda aktivitas legislatifnya, ia menikmati seporsi coto Makassar sembari berbincang santai mengenai perkembangan UMKM lokal dan dinamika kegiatan dewan.
Aroma kuah kacang yang pekat, berpadu rempah-rempah khas Makassar, membuat pertemuan itu terasa akrab dan sederhana. “Kadang obrolan ringan justru memunculkan ide-ide besar untuk daerah,” ujarnya sambil menyendok kuah panas coto yang baru tersaji.
Coto Makassar: Kaya Rempah, Kaya Cerita
Hidangan yang dinikmati H. Hasanuddin siang itu tersaji dengan kuah berwarna cokelat pekat hasil perpaduan bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, ketumbar, jintan, kemiri, serta kacang tanah sangrai yang dihaluskan. Kuahnya harum, nendang, dan membungkus potongan daging yang direbus lama hingga empuk.
Ketika mangkuk tiba di meja, coto itu ditaburi bawang goreng, daun bawang, sambal khas Makassar, dan sedikit perasan jeruk nipis. Hidangan ini makin sempurna dengan kehadiran ketupat bersama soto makasar membuat santap siang terasa lebih lengkap dan berkesan.
“Rempah-rempahnya kuat, kuahnya gurih, ini salah satu kuliner Nusantara yang benar-benar punya karakter,” ungkap H. Hasanuddin.
Di sela menikmati hidangan, H. Hasanuddin juga menyinggung soal khasiat daging kambing dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa daging kambing termasuk makanan yang baik apabila dikonsumsi secara seimbang dan tidak berlebihan.
“Dalam banyak tradisi ibadah dan syukuran, daging kambing selalu hadir. Yang penting itu proporsional, karena daging ini memberi energi dan memang disukai sejak zaman Rasulullah,” katanya.
Dalam Islam, terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menyukai daging kambing, khususnya bagian paha, karena lebih lembut dan mudah dimakan.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata:
“Paha kambing dihadiahkan kepada Nabi, lalu beliau memakannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Rasulullah SAW lebih menyukai bagian paha, karena bagian tersebut lebih cepat matang dan lebih lembut teksturnya.
Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing adalah hal yang mubah dan bahkan termasuk makanan yang sering dinikmati Nabi, asalkan dikonsumsi dengan tidak berlebihan.
Kunjungan santai seperti ini, menurut H. Hasanuddin, bukan sekadar menikmati makanan, tetapi juga bentuk kedekatan dengan masyarakat. Warung sederhana menjadi ruang bertukar pikiran, mengamati geliat UMKM, dan mendengar langsung aspirasi warga.
“UMKM kuliner seperti ini bukan hanya soal makanan. Ini tentang identitas daerah, lapangan kerja, serta kebanggaan lokal. Kita harus dukung,” ujarnya.
Dengan semangkuk coto Makassar yang kaya cita rasa, percakapan siang itu berakhir dengan penuh optimisme—bahwa kuliner, budaya, dan pembangunan daerah selalu punya ruang untuk bertemu”(Team)













