Home / Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:43 WIB

Sidrap Terendam Lagi! Jembatan Sempit di Jalan Ganggawa Jadi Biang Keladi Banjir :Warga Teriak Sampai kapan Begini ?

SIDRAP – PeloporNews Kalimantan
Guyuran hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (22/10/2025) malam hingga Kamis (23/10/2025) pagi kembali membuat warga Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) cemas. Sejumlah rumah di Jalan Karyawan, Kelurahan Majjelling, Kecamatan Maritengngae, kembali terendam air akibat meluapnya aliran hujan yang tidak tertampung.

Fenomena ini bukan yang pertama kali. Genangan air seolah menjadi “tamu langganan” setiap kali hujan deras turun. Warga menuding, akar masalah terletak pada jembatan deuker beton di Jalan Ganggawa yang dinilai terlalu sempit, sehingga air dari kawasan permukiman dan perkantoran tak bisa mengalir dengan lancar.

“Air dari arah permukiman dan kantor di sekitar sini sekarang tidak bisa mengalir. Akhirnya masuk ke rumah kami yang posisinya lebih rendah,” keluh Husni, warga Jalan Karyawan, yang saat itu sedang menemani orang tuanya di rumah, Kamis (23/10/2025).

“Coba bayangkan, di sekitar sini ada kantor BNI, kantor Pos, BRI, bahkan kantor Camat. Semua aliran airnya mengarah ke deuker kecil itu. Sekarang air sampai ke bawah ranjang tidur. Orang tua saya yang sakit pun harus menanggung genangan di bawah tempat tidurnya,” tambahnya dengan nada pilu.

Baca Juga :  Bupati dan Ketua TP PKK Kotabaru di Kukuhkan Menjadi Ayah dan Bunda Genre

Warga memperkirakan diameter deuker yang hanya sekitar satu meter jelas tidak sebanding dengan debit air yang datang dari kawasan padat seluas puluhan ribu meter persegi. Air yang seharusnya mengalir ke lahan persawahan di utara, justru tertahan dan meluap kembali ke rumah warga.

Parahnya lagi,Diduga proyek pembangunan jalan beton di sekitar kawasan itu justru memperburuk keadaan. Tanpa saluran pembuangan air yang memadai, badan jalan berubah fungsi menjadi tanggul buatan yang menahan aliran air dan mempercepat genangan di sisi pemukiman warga.

“Jembatan deuker di Jalan Ganggawa itu sempit sekali. Harusnya ada tambahan satu lagi atau diperlebar, terutama di pertemuan Jalan Karyawan dan Jalan Ganggawa. Kalau dibiarkan, setiap hujan deras kami akan terus jadi korban,” ujar salah satu warga lainnya dengan nada tegas.

Baca Juga :  PT Indocement dan BPBD Kotabaru Perkuat Desa Tangguh Bencana Lewat Strategi Hebat

Fenomena banjir di kawasan perkotaan Pangkajene ini kian menegaskan bahwa sistem drainase di Sidrap butuh perhatian serius. Dengan puncak musim hujan yang kian dekat, masyarakat berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidrap segera turun tangan meninjau lokasi dan menindaklanjuti perbaikan.

Bagi warga, ini bukan sekadar genangan biasa .melainkan ancaman nyata yang mengganggu kesehatan, aktivitas, dan keselamatan keluarga.

“Air boleh datang dari langit, tapi solusinya harus datang dari pemerintah,” ujar seorang warga dengan nada penuh harap.

Kini, warga hanya bisa berdoa agar hujan berikutnya tidak kembali membawa bencana yang sama, dan agar pemerintah benar-benar mendengar jeritan mereka yang hidup di tengah genangan.

(Tim PeloporNews Kalimantan)

Share :

Baca Juga

Pemerintahan

Grebek Kampung Meranti Bikin Ribuan Warga Tumpah Ruah, Pemkab Dorong Budaya ini Jadi Daya Tarik Utama Kotabaru

Pemerintahan

Pemkab Kotabaru Gelar Bimtek Admin Website SKPD 2025 untuk Perkuat Pelayanan Publik di Era Digital

Pemerintahan

Komunitas Pensiunan BSI KCP Kotabaru Gelar Silaturahmi di Masjid Apung, Perkuat Ukhuwah dan Edukasi Keuangan Digital

Pemerintahan

Pemkab Kotabaru Perkuat Tata Kelola Data Lewat Workshop Manajemen Data dan Statistik 2025

Pemerintahan

BKAD Rancah Meuray Gelar Bimtek, Tingkatkan Kapasitas dan Profesionalisme BPD se-Kecamatan Pulau Laut Timur

Pemerintahan

Kemenag Kotabaru Gandeng Kominfo Siarkan Siraman Rohani Islam di LPPL Radio Gema Saijaan : Ajak Warga Perkuat Iman dan Kerukunan Umat Beragama

Pemerintahan

Pemkab Kotabaru Ajak Teladani Semangat Pahlawan dan Wujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas

Pemerintahan

Pemkab Kotabaru Gelar Rakor Tim Pencegahan dan percepatan Penurunan Stunting :Terget Turun di Bawah 20 Persen pada 2026