Home / Pendidikan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 07:37 WIB

Menggali Sejarah: Datu Bagul, Makam Ulama dan Pahlawan Kalimantan Selatan

Oplus_16908288

Oplus_16908288

Martapura—PeloporNews Kalimantan -21 Juni 2025 – Di tengah pesona alam yang memukau, Kubah Datu Bagul berdiri megah sebagai saksi bisu perjuangan dan pengorbanan seorang ulama besar, Syekh Aminullah Bin Abdurahman Bin Ahmad , atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Bagul. Makam datu bagul berdekatan dengan syekh Umar Bin syekh Abdullah dengan sebutan Datu berjanggut dan Makam ini bukan hanya tempat peristirahatan, tetapi juga destinasi wisata religi yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya, terutama saat haul Datu Bagul.

Datu Bagul lahir sekitar tahun 1780 di Desa Keramat Baru. Setelah menimba ilmu di Mekkah dan Madinah selama dua dekade, beliau kembali ke Kalimantan Selatan pada tahun 1820 untuk menyebarkan agama Islam. Dalam perjalanannya, Datu Bagul tidak hanya dikenal sebagai penyebar ajaran agama, tetapi juga sebagai panglima perang yang gagah berani melawan penjajahan Belanda.

Baca Juga :  Mengungkap Jejak Kepemimpinan Sulaiman Rahmattullah: Sultan Banjar yang Berani Melawan Penjajah

Kisah heroik Datu Bagul mencapai puncaknya saat beliau memimpin pertempuran melawan Belanda dari tahun 1859 hingga 1862. Pertempuran Gunung Madang pada 29 Juni 1862 menjadi momen terakhirnya; di tengah serangan pasukan Belanda yang dipimpin Kolonel Andreas Victor Michiels, Datu Bagul terluka dan gugur sebagai syahid. Meskipun pasukannya terpaksa mundur, semangat perjuangannya tetap membara dalam hati rakyat Banjar.

Untuk mencapai Kubah Datu Bagul, pengunjung dapat mengikuti jalan dari Alun-Alun Kota Martapura sejauh ±8 km, lalu belok kiri ke Jalan Tungkaran. Dengan akses yang mudah, tempat ini menjadi magnet bagi para peziarah dan wisatawan yang ingin merasakan atmosfer spiritual dan sejarah yang kental.

Baca Juga :  SMKS DDI Batulicin Sosialisasikan PPDB 2024: Permintaan yang Meningkat, OTKP Tetap Favorit

Kubah Datu Bagul kini bukan hanya sekadar makam, tetapi juga simbol ketahanan dan keberanian masyarakat Banjar. Setiap tahun, ribuan orang berziarah untuk mendoakan dan mengenang jasa-jasa beliau. Dalam kunjungan ini, pengunjung tidak hanya diajak untuk mengenal lebih dekat sejarah perjuangan Datu Bagul, tetapi juga merasakan kedamaian dan keagungan tempat yang sarat makna ini.

Sebagai bagian dari warisan budaya, Kubah Datu Bagul mengingatkan kita akan pentingnya menghargai sejarah dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pendahulu. Mari kunjungi dan resapi setiap detil kisah yang tersimpan di dalamnya—sebuah perjalanan spiritual yang tak terlupakan di Kalimantan Selatan.”(Team)

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Mencegah Perundungan dan Pergaulan Bebas: Ketua Badan Kehormatan DPRD Tanah Bumbu Tegaskan :Dorong Tindakan Konkret

Pendidikan

KHUTBATUL IFTITAH DAN PEMBUKAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PONDOK PESANTREN AZZIKRA DDI TAHUN AJARAN 2025–2026

Pendidikan

Sorotan Terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru di Kalsel: Permasalahan dan Tindakan yang Diperlukan

Pendidikan

Pondok Pesantren Azzikra DDI Kersik Putih Sambut 225 Santri/Wati Baru Tahun Pelajaran 2025/2026

Pendidikan

Kunjungan Wakil Gubernur Kalsel ke UMBJ: Sinergi untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Pendidikan

Mengungkap Jejak Kepemimpinan Sulaiman Rahmattullah: Sultan Banjar yang Berani Melawan Penjajah

Pendidikan

Mengenang Tuan Guru KH. Haji Ahmad ZuhdiannoorBanjarmasin Kalimantan Selatan: Ulama Kharismatik dan Inspirasi Abadi

Pendidikan

Khataman Al-Qur’an Glorify Generation 1205 Pondok Pesantren Azzikra DDI Kersik Putih Penuh Haru dan Hikmah