Banjarbaru, PeloporNews Kalimantan – Suasana demokrasi terasa kental di Banjarbaru, Sabtu (19/4/2025), saat ribuan warga kembali mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar serentak di lima kecamatan. Momentum ini menjadi sorotan nasional, setelah Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto hadir langsung memantau jalannya proses demokrasi tersebut.
Kehadiran Bima Arya didampingi jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan menjadi penanda pentingnya PSU ini sebagai bagian dari perbaikan kualitas demokrasi. Ia menyambut antusias tingginya partisipasi pemilih yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan Pilkada 2024 lalu.
“Kalau kita bandingkan pada jam yang sama saat Pilkada sebelumnya, jumlah pemilih kali ini terlihat meningkat signifikan. Ini sinyal positif bagi demokrasi di Banjarbaru,” ujar Bima Arya usai meninjau TPS 05 di Kelurahan Loktabat Utara.
Menurutnya, peningkatan partisipasi pemilih tidak hanya berbicara soal angka, tetapi mencerminkan semakin kuatnya kesadaran masyarakat dalam menentukan arah pembangunan daerah.
“Ini menunjukkan keterikatan emosional warga terhadap masa depan Banjarbaru. Kesadaran kolektif seperti inilah yang menjadi fondasi demokrasi yang sehat dan berdaya,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Bima Arya juga mencermati adanya perubahan struktur Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah TPS, termasuk pergantian petugas akibat sebagian sudah dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, ia memastikan proses PSU tetap berjalan lancar.
“Semua sudah teratasi. Petugas baru yang bertugas hari ini telah siap dan menjalankan tugas sesuai prosedur,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPPS TPS 05 Loktabat Utara, Aznin Rahmani, juga mengapresiasi antusiasme warga. Ia mencatat, hingga pukul 09.03 WITA, sekitar 90 pemilih telah memberikan suara — jumlah yang melampaui capaian pada Pilkada sebelumnya di jam yang sama.
“Dari pagi, warga sudah ramai datang. Ini patut diapresiasi karena menunjukkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung,” ungkap Aznin.
PSU di Banjarbaru tidak hanya menjadi ajang koreksi demokrasi, tetapi juga momen memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu. Dengan atmosfer kondusif dan semangat warga yang tinggi, Banjarbaru menegaskan posisinya sebagai contoh partisipasi demokratis yang hidup dan berkembang di Kalimantan Selatan.”(Nata/Team IPJI)
