Tanah Bumbu –Pelopor News Kalimantan – Dalam semangat memperkuat ukhuwah dan kolaborasi, Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2025 akan segera digelar pada 17-18 Januari 2025 di Hotel Ebony, Batulicin. Dengan tema “Merajut Silaturahmi, Membangun Sinergi dan Kolaborasi Menuju NU yang Rahmatan Lil ‘Alamin”, momen ini menjadi ajang strategis untuk menentukan Ketua PCNU periode 2025-2030 sekaligus menggagas langkah besar untuk organisasi.
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab, Anton Sujarwo, menegaskan bahwa Konfercab ini lebih dari sekadar seremonial tahunan. “Kami berharap agenda ini melahirkan rekomendasi kebijakan yang visioner, menjawab tantangan umat, dan memperkuat eksistensi NU sebagai organisasi yang membumi,” ungkap Anton pada Rabu (15/1/2025).
Selain laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, Konfercab ini juga akan membahas isu-isu strategis melalui bahtsul masail diniyah, pengembangan organisasi, serta diskusi rekomendasi kebijakan yang relevan dengan dinamika lokal dan nasional.
Muhammad Taher, Kandidat yang Diunggulkan
Meski pendaftaran resmi baru dibuka setelah pembahasan tata tertib di hari pertama, nama-nama potensial sudah mulai mencuat. Di antaranya adalah Sayyid Hadid (Ketua PCNU saat ini), Zaki Yamani (Kabag Kesra Pemkab Tanah Bumbu), dan Muhammad Taher, seorang ASN sekaligus tokoh muda dari kalangan santri yang kini menjadi sorotan utama.
Lahir pada 1981, Muhammad Taher dikenal memiliki latar belakang pendidikan dan organisasi yang mumpuni. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru dan Darussalam Martapura, serta menyelesaikan studi di STIT Darul Ulum Kotabaru. Sebagai Sekretaris DPC Wasda (Warga Alumni Darussalam) dan IKBA (Ikatan Keluarga Besar Al Falah) wilayah Tanah Bumbu dan Kotabaru, Taher telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya untuk organisasi dan masyarakat.
Dukungan dari berbagai tokoh agama, pimpinan pesantren, dan masyarakat menguatkan posisinya sebagai kandidat unggulan. “Kami yakin, dengan pengalaman dan pemahaman keagamaan yang dimiliki, Muhammad Taher mampu membawa NU di Tanah Bumbu menuju arah yang lebih baik,” ujar salah satu tokoh NU setempat.
Warga Tanah Bumbu berharap Konfercab ini menghasilkan kepemimpinan baru yang mampu membawa perubahan positif, memperkuat peran NU, dan melahirkan program-program yang berdaya guna bagi masyarakat. “Kami ingin pemimpin yang tidak hanya memahami tantangan zaman, tetapi juga mampu merangkul semua elemen untuk kemajuan bersama,” kata seorang warga Batulicin.
Acara ini menjadi perhatian luas karena diharapkan mampu menciptakan sinergi antar-kader NU serta menjawab tantangan umat di era modern. Akankah Muhammad Taher menjadi pemimpin baru yang membawa visi segar bagi NU di Tanah Bumbu? Hasilnya akan segera terjawab dalam hitungan hari.
Semoga Konfercab PCNU Tanah Bumbu 2025 ini menjadi awal dari perubahan besar yang akan memperkokoh peran NU sebagai penjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial di tengah masyarakat.”(Rendi/Team)