BATULICIN – Pelopor News Kalimantan ,Bupati Tanah Bumbu, Abah Zairullah Azhar, meninjau langsung kondisi jalan alternatif KM 171 di Kecamatan Satui pada Senin (24/6/2024). Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa akses transportasi masyarakat tetap lancar dan aman.
Bupati Zairullah didampingi oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dari Pemkab Tanah Bumbu. Mereka turun langsung ke lapangan untuk memeriksa kondisi jalan dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
“Jalan alternatif ini dibangun oleh pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan jalan nasional yang hingga kini belum terselesaikan oleh pemerintah pusat,” ujar Bupati Zairullah.
Bupati mengungkapkan bahwa jalan KM 171 merupakan akses vital bagi masyarakat, dan perbaikan jalan nasional ini telah lama dinantikan. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pemerintah pusat maupun Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional.
“Perbaikan jalan nasional ini sangat lama kita tunggu. Sampai hari ini belum ada tanda-tanda atau langkah-langkah di tingkat nasional dalam hal ini pemerintah pusat/Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional,” jelas Zairullah.
Untuk itu, pemerintah daerah mengambil inisiatif dengan melakukan pengurukan batu pada bagian jalan yang rusak dan merencanakan pengaspalan dalam waktu dekat. “Insyaallah dalam satu minggu ini jalan sudah diaspal dengan dana sebesar Rp 13 miliar,” tambahnya.
Menanggapi komentar netizen tentang jalan KM 171, Bupati Zairullah menyatakan bahwa pemerintah daerah memahami keinginan masyarakat agar fasilitas ini segera diperbaiki. Namun, tanggung jawab utama tetap berada di tangan pemerintah pusat dan provinsi.
“Kita di daerah terus melakukan usaha yang terbaik untuk masyarakat. Sepanjang persoalan jalan nasional ini belum terselesaikan maka kita pemerintah daerah terus akan membantu demi kenyamanan masyarakat,” tegasnya.
Plh Kabid Bina Marga Dinas PUPR Tanah Bumbu, Suryadi, menambahkan bahwa pengaspalan jalan alternatif KM 171 Satui akan menggunakan AC Base setebal 8 cm, AC-BC setebal 6 cm, dan AC-WC setebal 4 cm sepanjang 1,3 KM. Pekerjaan ini akan dilanjutkan dengan anggaran tahun 2024 sekitar Rp 13 miliar.
“Penanganannya akan dilakukan dalam waktu kurang lebih seminggu,” tutup Suryadi.(Nata/Team)