Banjarmasin, Pelopor News Kalimantan
27 Desember 2023 – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kalimantan Selatan hingga November 2023 mencatat peningkatan signifikan. Realisasi belanja naik 9,25%, mencapai 29,34 triliun, didorong oleh progres pekerjaan infrastruktur. Sektor pertambangan, perdagangan, dan pengangkutan menjadi kontributor utama penerimaan perpajakan.
Dalam konferensi pers ALCo hari Rabu (27/12/2023), Kepala Kanwil DJPb Kalsel, Syafriadi, menyampaikan bahwa pendapatan negara tumbuh 23,35%, mencapai 21,28 triliun. Sektor pertambangan menjadi pendorong utama, menyumbang 32,0% dari penerimaan perpajakan. Meskipun demikian, tantangan terkait penurunan ekspor CPO menjadi sorotan, meskipun neraca perdagangan masih surplus sebesar US$1.097,99 juta.
Di sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi mencapai Rp1,63 triliun, tumbuh 31,18%. Sektor transportasi, komunikasi, dan informatika menjadi penyumbang terbesar. Sementara itu, Dukungan APBN untuk subsidi pupuk, beras, listrik, dan BBM terus diperkuat, mencapai realisasi signifikan.
Pada sektor Belanja Transfer ke Daerah (TKD), pertumbuhan mencapai 9,82%, dengan realisasi tertinggi di Kab. Balangan sebesar 97,40%. Realisasi Dana Desa mencapai 97,4%, menunjukkan dukungan efektif untuk pembangunan daerah.
Kinerja APBD Kalimantan Selatan Mengejar Target di Penghujung Tahun
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Selatan hingga November 2023 menunjukkan pencapaian positif. Pendapatan daerah mencapai 32,28 triliun atau 106,21% dari target, naik 25,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Belanja daerah terfokus pada pegawai, barang/jasa, dan modal, mengalami peningkatan masing-masing sebesar 4%, 27%, dan 78%.
Peningkatan Kesejahteraan Melalui Sektor Keuangan
Penyaluran KUR dan UMi Meningkat, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalimantan Selatan mencapai Rp4,66 triliun, meningkat 13,38% dari bulan sebelumnya. Kota Banjarmasin menjadi pusat penyaluran terbesar, mencapai Rp2,16 triliun. Di sisi lain, penyaluran Usaha Mikro (UMi) meningkat 17,94%, mencapai Rp59,16 miliar, dengan sektor perdagangan mendominasi.
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Dukung Sektor Perumahan
Progres FLPP di Kalimantan Selatan mencapai 9.125 unit perumahan. Kab. Banjar menjadi daerah dengan penyaluran terbanyak. Program ini menjadi inisiatif penting untuk meningkatkan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Isu Strategis: Swasembada Pangan dan Penanggulangan Pengangguran
Swasembada Pangan sebagai Tantangan dan Solusi
Dalam menghadapi tantangan stok beras di Kalsel, perlu strategi jangka pendek dan panjang. Peningkatan produksi lokal, modernisasi teknologi pertanian, dan regenerasi SDM pertanian menjadi solusi jangka panjang untuk mencapai swasembada pangan.
Upaya Penanggulangan Pengangguran
Meskipun tingkat pengangguran terus menurun, kelompok usia 15-29 tahun masih menjadi perhatian utama. Pengembangan sektor pertanian, perdagangan, dan industri menjadi fokus strategis untuk menanggulangi pengangguran. Program Petani Milenial perlu diperluas ke seluruh wilayah Kalsel.
Pelatihan SDM sebagai Kunci Kualitas Tenaga Kerja
Penyediaan sarana edukasi, termasuk Laboratorium Terpadu Universitas Lambung Mangkurat, menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas SDM. Kombinasi pelatihan hard skill dan soft skill diharapkan dapat membantu masyarakat menghadapi persaingan di dunia kerja.
Program Petani Milenial dan Pemberdayaan BUMDes
Pemantapan Program Petani Milenial di berbagai kabupaten dan pemberdayaan BUMDes di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan menjadi langkah konkret dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat.
Pembiayaan Investasi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Program FLPP di bidang perumahan dan penyaluran kredit usaha seperti KUR dan UMi menjadi instrumen penting dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan yang terarah pada sektor prioritas dapat memberikan dampak positif jangka panjang.(Juns/Team)