:BATOLA — peloporNews Kalimantan -Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola), mendadak menjadi pusat perhatian pada Minggu (30/11/2025). Ratusan warga berbondong-bondong memenuhi halaman rumah Musodikun, seorang tokoh petani setempat yang dikenal sebagai pelopor pupuk organik berbasis limbah, setelah mengetahui kedatangan Anies Baswedan ke desa tersebut.
Musodikun, yang selama bertahun-tahun mengembangkan pupuk organik dari limbah kotoran sapi, ayam, hingga limbah jamur, memaparkan langsung inovasinya kepada Anies. Ia menegaskan bahwa tanah pertanian di Batola membutuhkan pemulihan setelah puluhan tahun bergantung pada pupuk kimia.
“Lebih dari 50 tahun tanah kita dijajali pupuk kimia. Kalau dibiarkan, makanan kita bisa penuh residu berbahaya. Dengan pupuk organik berbasis limbah ini, alhamdulillah tanah kembali sehat dan ketergantungan pada pupuk kimia dapat ditekan,” ujar Musodikun.
Pupuk organiknya tidak hanya digunakan oleh petani lokal, tetapi juga dipesan dari berbagai daerah. Kota Waringin, misalnya, rutin memesan hingga 250 karung per bulan. Ia menyebut dukungan lembaga seperti Bank Indonesia dan BBTP turut memperkuat teknologi pengolahan limbah yang ia kembangkan
Selain membahas pertanian, Musodikun menyampaikan kegelisahannya mengenai keterbatasan akses pendidikan bagi anak-anak petani di wilayah rawa pasang surut. Ia menyebut Barito Kuala sebagai lumbung pangan nasional, namun masih banyak pelajar berprestasi di daerah itu yang terkendala biaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Anak-anak kita yang cerdas perlu diprioritaskan masuk universitas ternama, misalnya UGM. Setelah lulus, mereka kembali membangun desa. Itu yang dapat mengangkat taraf hidup masyarakat,” tegasnya.
Anies Baswedan merespons positif gagasan tersebut. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa merupakan bagian penting untuk memperkuat sektor pertanian sekaligus menjaga ketahanan pangan jangka panjang.
Pertemuan antara Anies dan Musodikun berlangsung hangat di tengah kerumunan warga yang antusias menyaksikan dari dekat. Banyak warga menyebut kunjungan tersebut sebagai momen bersejarah bagi Desa Danda Jaya.
Musodikun pun mengaku mendapat dorongan semangat baru dari kunjungan tersebut.
“Kami hanya desa kecil di pelosok, tapi alhamdulillah inovasi sederhana ini bisa menjadi contoh nasional. Mudah-mudahan membawa manfaat lebih luas,” ujarnya.”(Nata)
