TANAH BUMBU – PeloporNew Kalimantan – Proses rekonstruksi kasus pembunuhan tragis Vharellya Putri (19) yang berlangsung di Jalan Insgub, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, pada Rabu (18/6/2025), menyentuh emosi banyak pihak. Tangisan pilu dan amarah kedua orang tua, Tio dan Hj. Wati, serta keluarga besar tidak dapat terhindarkan saat menyaksikan adegan-adegan menyakitkan yang diperagakan oleh pelaku, H, mantan karyawan mereka.
Di depan rumah yang dulunya dipenuhi kenangan indah, Hj. Wati hadir mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka mendalam. Setiap adegan yang diperagakan oleh H, yang kini mendekam di balik jeruji besi Polres Tanah Bumbu, menghidupkan kembali ingatan akan momen terakhir bersama Vharellya. Polisi mengungkapkan bahwa pelaku diduga berada di bawah pengaruh zat adiktif saat kejadian, menambah kesedihan di tengah tragedi ini.
Kronologi kejadian yang mengerikan dimulai ketika H merasa terganggu oleh suara gaduh dan mendatangi AZD (11), adik Vharellya. Dalam sekejap, serangan brutal menggunakan senjata tajam mengubah segalanya. Vharellya, yang mendengar teriakan adiknya, keluar dari kamar mandi dan menjadi korban berikutnya, mengalami luka fatal yang merenggut nyawanya.
Saksi mata, AR, menyaksikan pelaku melarikan diri setelah teriakan panik menggema. Kejadian ini segera dilaporkan ke Polsek Simpang Empat, di mana orang tua korban mendesak penegakan hukum yang tegas. Hj. Wati dan keluarga berharap pelaku mendapat hukuman maksimal, bahkan hukuman mati, sebagai bentuk keadilan bagi putrinya yang tak bersalah.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menggugah perhatian di Tanah Bumbu, mengingatkan kita akan pentingnya keadilan bagi korban kekerasan. Keluarga Vharellya meminta agar kejadian serupa tidak terulang dan upaya pencegahan kekerasan harus terus digalakkan.”(Nata/Team)