Tanah Bumbu, Pelopor News Kalimantan — Sabtu sore yang seharusnya tenang di Desa Hidayah Makmur, Kecamatan Simpang Empat, berubah menjadi mimpi buruk berdarah! Peristiwa mengerikan terjadi pada 05 Oktober 2024, sekitar pukul 17.00 Wita, ketika cekcok keluarga berubah menjadi tragedi mengerikan. Seorang pria berinisial BA (51) tega membacok IR (30) hingga terluka parah dalam perselisihan yang diduga dipicu masalah keluarga, tepatnya soal anak tiri.
Menurut keterangan Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Arief Prasetya, melalui Kasi Humas Iptu Jonser Sinaga, peristiwa naas ini berawal ketika IR mendatangi rumah BA untuk menjemput anak tirinya. Namun, kedatangan IR memicu amarah BA hingga berujung pada serangan brutal. “Pelaku BA menggunakan sebilah parang dan menyerang korban dua kali, mengenai kepala dan badan. Luka parah di kepala dan tangan kiri korban tak terelakkan,” jelas Iptu Sinaga.
Barang Bukti yang Diamankan di TKP:
Kaos hitam berlumuran darah
Celana pendek biru berlumuran darah
Sebilah parang yang digunakan dalam penyerangan
Tak butuh waktu lama bagi Unit Reskrim Polsek Simpang Empat untuk bergerak cepat. Sekitar pukul 20.30 Wita, BA berhasil diringkus di rumah persembunyiannya di Komplek Ar-Raudhah, Jl. Karya Stihl, Kelurahan Kampung Baru. Pelaku kini ditahan di Polsek Simpang Empat bersama barang bukti yang diamankan, sementara proses hukum lebih lanjut tengah berlangsung.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat Tanah Bumbu. “Kami mengimbau seluruh warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi dalam menyelesaikan konflik, terutama yang melibatkan keluarga,” ujar Kapolres Tanah Bumbu. Ia juga menekankan pentingnya menggunakan mediasi atau bantuan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. “Jangan biarkan amarah sesaat menghancurkan masa depan,” tambahnya.
Masyarakat diharapkan segera melapor jika melihat potensi kekerasan, agar pihak kepolisian dapat melakukan pencegahan dini. “Kekerasan tidak pernah menjadi solusi. Mari kita jaga keamanan dan kedamaian di lingkungan kita masing-masing,” pungkas Iptu Sinaga.
Kejadian tragis ini menyadarkan kita semua bahwa kekerasan hanya membawa penderitaan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pelajaran untuk selalu menjaga harmoni dan menyelesaikan konflik secara damai. (Nata/Team)